Jenis – Jenis Saham adalah bukti penyertaan modal atau kepemilikan seseorang dalam suatu perusahaan. Dengan membeli saham sebuah perusahaan, maka anda bisa di sebut sebagai pemilik perusahaan tersebut, tergantung seberapa besar porsi kepemilikannya.
Saham adalah jenis investasi yang tergolong likuid atau mudah di perjual belikan. Investor bisa sewaktu – waktu membeli saham yang di miliki ketika membutuhkan dana.
Ada beberapa keuntungan yang bisa di peroleh investor dari investasi saham. Salah satunya berkesempatan mendapatkan capital gain dari kenaikan harga saham yang di perjualbelikan di bursa efek.
Selain itu, investor juga bisa mendapatkan dividen yang di bayarkan tiap tahunnya sebagai bagian keuntungan dari perusahaan untuk pemegang saham.
Meski demikian, investasi saham juga ada risikonya seperti capital loss yaitu ketika investor menjual saham lebih rendah dari harga beli. Risiko lain dari investasi saham adalah di likuidasi, yaitu apabila perusahaan yang sahamnya di miliki di nyatakan bangkut atau perusahaan tersebut di bubarkan.
Jenis – jenis saham berdasarkan kinerja pedagangan
Sebelum berinvestasi saham, calon investor sebaiknya mempelajari lebih dalam seputar saham. Salah satunya adalah mengetahui jenis-jenis saham berdasarkan kinerja perdagangannya.
Di kutir dari laman sikapiuangmu OJK, berikut adalah jenis – jenis saham dari segi kinerja perdagangan sebagai berikut:
1. Saham Blue Chip
Saham blue chip adalah jenis saham yang banyak di buru investor. Hal ini karena saham blue chip berasal dari perusahaan yang memiliki reputasi tinggi, merupakan leader di industri sejenis, memiliki pendapatan yang stabil dan konsisten dalam membayar dividen.
Dlam pengertian lain, saham blue chip adalah saham yang bernilai tinggi di bandingkan saham lainnya dan pergerakannya cenderung stabil sehingga lebih aman untuk di jadikan investasi.
Saham blue chip biasanya di miliki oleh perusahaan yang stabil, mapan, dan bermodal besar. Umumnya perusahaan ini di anggap sebagai perusahaan terkemuka di sektornya dan menguasai pasar.
Di Indonesia, saham-saham yang masuk dalam kategori blue chip masuk pada daftar indeks LQ45 berisikan 45 emiten yang di pilih berdasarkan pertimbangan likuiditas dan kapitalisasi pasar dengan kriteria-kriteria yang telah di tentukan.
Baca Juga : https://buguru.id/apa-itu-trading-simak-pengertian-dan-jenis-jenisnya/
2. Saham Income
Jenis saham emiten ini juga mempunyai keunggulan dalam hal kemampuan membayar dividen lebih tinggi dari rata-rata dividen yang di bayarkan pada tahun sebelumnya.
Emiten seperti ini biasanya mampu menciptakan pendapatan yang lebih tinggi dan secara teratur membagikan dividen tunai menjadi daya tarik tersendiri bagi investor.
Adapun yang masuk dalam kategori jenis saham income bisa di lihat di indeks IDX High Dividend 20. Indeks ini yang berisi 20 saham yang rutin membagikan dividen selama 3 tahun terakhir dan memiliki dividend yield yang tinggi.
3. Saham Growth
a. Well-Known
Mirip dengan blue chip saham jenis ini memiliki pertumbuhan pendapatan yang tinggi, sebagai leader di industri sejenis dan di kenal sebagai perusahaan yang mempunyai reputasi tinggi.
b. Lesser-Known
Walaupun bukan sebagai leader dalam industri, namun jenis saham ini tetap memiliki ciri saham growth. Biasanya merupakan saham dari perusahaan daerah dan kurang populer di kalangan emiten.
Untuk memudahkan investor dalam melakukan pencarian saham growth, BEI memiliki indeks bernama IDX Growth 30.
Baca Juga:
4. Saham Speculative
Investor dengan profit risiko high risk, bisa mencoba saham speculative. Saham ini berpotensi menghasilkan laba tinggi di masa mendatang, namun tidak bisa secara konsiten memperoleh penghasilan dari tahun ke tahun.
5. Saham Counter Cyclical
Jenis saham ini paling stabil saat kondisi ekonomi bergejolak karena tidak terpengaruh oleh kondisi ekonomi makro maupun situasu bisnis secara umum.
Jika terjadi resesi ekonomi, maka harga saham counter cyclical tetap tinggi, dimana emitennya mampu memberikan dividen yang tinggi sebagai akibat dari kemapuan emiten dalam memperoleh penghasilan yang tinggi pada masa resesi.
Emiten seperti ini biasanya bergerak dalam produk yang selalu di butuhkan masyarakat seperti consumer goods dan rokok. Demikian penjelasan singkat mengenai apa itu saham dan jenis-jenis saham berdasarkan kinerja pedagangnya.